Semangat kebangsaan negeri ini kembali tergugah dengan datangnya hari kemerdekaan 17 Agustus kali ini, disaat bersamaan dengan bulan puasa, hari kemerdekaan kali ini cukup dirayakan dengan hikmat oleh semua masyarakat Indonesia tanpa ada hingar bingarnya perayaan pesta kemerdekaan seperti biasa yang sering kita dengar dari tahun ke tahun.
Hari kemerdekaan kali memang terasa lain, mungkin setahun yang lalu HUT Ri juga dalam suasan puasa, dan kemungkinan tahun depan juga akan masih dalam bulan puasa. Ada rasa kangen dalam merayakan hari ulang tahun dalam berbagai acara bagi sebagian masyarakat. Sorak sorai penonton ketika para peserta panjat pinang berhasil meraih puncak dan mengambil hadiah, gelak tawa ketika para pemain balap karung bisa finish dan ada pula yang jatuh. Begitu juga perayaan pesta HUT RI yang lainnya yang kini masih belum bisa dirayakan oleh sebagian masyarakat Indonesia.
Terlebih dalam bulan puasa ini, banyak kasus dan issue nasional yang menyita waktu masyarakat untuk disimak, apalagi kalau bukan kasus korupsi. Sedih kalau saya lihat dimana bangsa ini ternyata masih dijajah oleh "oknum" rakyatnya sendiri, yang tidak bisa melihat uang berlebih dari hasil korupsi.
Mengapa maih ada saja praktek korupsi yang terjadi di negeri yang sudah merdeka belasan tahun, anda pasti bisa menjawab sendiri, karena ternyata korupsi itu terjadi akibat sistem kita yang masih rapuh dan mudah sekali untuk dijangkiti oleh praktek korupsi.
Dahulu kala ketika negeri ini mulai bangkit dan menata kembali pembangunannya, yang sering didengungkan setiap HUT RI adalah mari kita memerangi kemiskinan dan kebodohan dan sekarang mungkin musuh utama bangsa kita kali ini adalah bukan bagaimana menumpas kemiskinan dan kebodohan akan tetapi menumpas habis praktek korupsi yang merugikan bangsa.
Merdeka..!!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)